Kamis, 24 Oktober 2013

Indahnya "Saling" Dalam Berumah Tangga

Menikah? Hidup berdua dengan orang yang disayangi? Memiliki anak bersama? Siapa yang tak akan bahagia dengan ini. Namun gw akan share sedikit (tentunya dari kacamata gw sebagai cewe yang baru menikah selama kurang lebih satu setengah tahun) mengenai indahnya “saling” (dalam arti yang positif) dalam berumah tangga.
Well, sebelum memutuskan untuk menikah, gw sudah berpacaran selama kurang lebih 6 tahun (dengan beberapa kali putus nyambung). Namun jangan salah loh, berpacaran lama tidak akan menjamin kita sudah mengenal semua secara dalam mengenai pasangan. Semua hal yang belum terlihat sebelumnya akan mulai muncul akibat hidup dan tinggal bersama.
Nah, disinilah perannya “saling” memainkan peran yang sangat penting. Dan gw tekankan sekali lagi, saling dalam arti yang positif.
 
Saling Membantu
Saling membantu disini memiliki arti yang sangat luas. Istri bisa membantu menambah perekonomian keluarga dengan bekerja ataupun dengan berwirausaha. Dan suami bisa membantu istri atas pekerjaan-pekerjaan rumah tangga, seperti membantunya mencuci piring, menyapu, mengepel. Tidak harus semuanya, membantu hal-hal kecil seperti memberekan tempat tidur atau meletakkan piring kotor sehabis makan ke tempat pencucian pun, itu sudah sangat membantu.
 
Saling Memahami
Istri selalu diharapkan untuk memahami suami dalam keadaan apapun. Itu sebabnya banyak istri selalu berusaha tetap menyediakan sarapan dengan masak pagi-pagi sebelum berangkat ke kantor. Dan sebisa mungkin memasakkan makanan di weekend. Nah, suami pun harus bisa memahami istrinya, apalagi jika dia bekerja. Jangan selalu menuntut untuk selalu terus dilayani. Pahami juga keadaan fisik sang istri. Terlalu banyak menuntut tanpa memperdulikan apakah sang istri cape atau tidak, cukup egois nampaknya.
Begitu juga sang istri, jangan selalu menuntut banyak hal (apalagi materi) terhadap suami. Pahami juga kemampuan sang suami, apakah bisa memenuhi keinginan atau tidak. Intinya jangan saling memberatkan.
 
Saling Menghargai
Mulailah terus menghargai pasangan masing-masing dengan menerimanya secara utuh. Gw sarankan jangan pernah menjelek-jelekkan pasangan (apalagi menghina fisiknya) ataupun membanding-bandingkannya dengan orang lain. Tahukah kalian jika pengalaman kehidupan pribadi masing-masing orang berbeda-beda? Kita pun tidak pernah mengalami hidup dalam “sepatu mereka”. Jadi, terima lah pasangan apa adanya! Jangan juga menuntut pasangan untuk berlaku sama dengan kebanyakan orang! Belum tentu yang dilakukan banyak orang itu merupakan cara yang benar. Semua orang memiliki caranya masing-masing. Pikirkan lagi saat kalian berniat untuk menjadikan pasangan kalian menjadi pasangan saat ini.
Selain bentuk penghargaan yang utuh, belajarlah untuk menghargai semua usaha yang diberikan oleh pasangan. Jika diberi suatu hadiah, hargailah dengan memakai dan menyenanginya. Jika dimasakkan oleh pasangan, hargailah hasil karyanya. Intinya, hargailah semua yang dimiliki pasangan dan hargai juga hasil jerih payahnya.
 
Saling Terbuka
Untuk hal ini, gw rasa ini berlaku bagi pasangan yang sudah menikah. Keterbukaan salah satu faktor penting dalam suatu hubungan. Khususnya keterbukaan informasi/ komunikasi. Untuk apa ada yang ditutup-tutupi? Kecuali jika memang berbuat kesalahan, maka cenderung untuk selalu tertutup. Intinya, jika kamu memang menganggap pasangan sebagai teman hidupmu, selalu terbukalah pada pasangan dan percayalah padanya.
 
Saling Berbagi
Kesenangan.. Kesusahan.. Kebahagiaan.. Permasalahan.. Makanan.. Minuman.. Materi.. Berbagilah! Jika kamu sudah memilih pasangan untuk menjadi tempat berbagi, lakukanlah! Apa gunanya kesenangan dan kebahagiaan jika orang yang kamu sayangi tidak merasakannya. Percayalah, jika kita berbagi dengan pasangan, permasalahan pun akan sedikit terpecahkan. Percaya jika dua lebih baik daripada satu?
 
Saling Mengingatkan
Ingatkan lah selalu pasangan jika berjalannya sudah agak berbelok. Tentunya dengan cara penyampaian yang assertif. Yang mengenakkan. Yang tidak menyakitkan hati pasangan. Yang tidak menjatuhkan mental pasangan. Yang tidak menimbulkan aura negatif terhadap pasangan. Toh, mengingatkan kepada hal yang lebih baik, manfaatnya akan dirasakan bersama-sama. Intinya, cari taulah cara yang paling baik untuk selalu menjaga dan mengingatkan pasangan.
 
Saling Mendukung
Mulai dari pekerjaan, hobi, kesukaan dan yang lainnya. Jika memiliki tujuan bersama, dukunglah juga agar dapat mencapai tujuan itu bersama-sama. Jangan semua menyerahkan hanya kepada pasangan saja. Jangan menganggap bahwa semua menjadi tanggung jawab pasangan saja. Misalnya, sedang bertujuan untuk memiliki rumah/ kendaraan. Dukunglah juga dengan selalu menemani dan mendukung secara materi. Jika sedang memiliki tujuan program kehamilan contoh lainnya, dukunglah selalu dan aktiflah ikut serta dalam program itu. Intinya selalu mendukung dalam hal-hal positif untuk tujuan bersama.
 
Dan saling-saling yang lainnya (tetap harus dalam positif saling)
 
#selfnote
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Secure & Careful Pregnancy of Arsakha Bumi -- Trimester 2 & 3

Trimester 2 Tasyakuran 4 Bulanan Yap, di trimester kedua ini, gw dan suami memutuskan untuk mengadakan tasyakuran 4 bulanan (ka...