Selasa, 19 Mei 2015

Fake Relationship to be Real-lationship

Yups, semua orang punya hubungan atau saling keterkaitan, hubungan sesama manusia. Orang tua – anak, teman, pacar, guru – murid, atasan – bawahan. Banyak…
Tapi yang mau gw sedikit bahas disini adalah hubungan pertemanan atau mungkin persahabatan. Tapi lebih khusus ke persahabatan yang terjadi antara cewek yaa, namanya juga sharing berdasarkan pengalaman pribadi .

Jujur, gw termasuk orang yang senang bergaul dengan banyak orang, tapi hanya beberapa saja yang bisa jadi temen dekat. Dan hampir semua sahabat gw adalah cewek. Gw termasuk orang yang mungkin bisa dibilang kurang bisa maintain hubungan pertemanan dengan baik. Terbukti saat ini yang bisa jadi sahabat gw adalah temen-temen dekat semasa kuliah saja. Temen genk pas SD, pas SMP atau bahkan SMA gw udh loss contact. Yaaahh sebenernya ga ilang-ilang banget, gw masih bisa liat update mereka lewat Path atau FB. Sebaliknya juga sama. Beda banget ama suami gw yang saat ini masih deket ama genk SD-nya, SMP (huumm I don’t think so), SMA-nya, genk asrama atau kostannya pas kuliah. I envy you, beb. For sure!

Di setiap tempat, gw pasti punya genk atau temen deket. Termasuk sekarang di kantor, ataupun di kantor yang lama. Termasuk sahabat-sahabat gw yang paling tau gw, Tya n Manda (well, saat kuliah gw punya 2 orang temen deket lagi, tapi entah kenapa saat lulus kuliah, kita sudah jarang menyapa).

Dalam hubungan pertemanan ini, pastinya sering banget terjadi ‘sharing’, baik itu curhat (bisa apa aja, kehidupan keluarga/ kantor), sampe sharing keberhasilan yang sudah diraih masing-masing. Pernah ga sih kita merasa jealous dengan “apa yang mereka punya saat ini?” Atau “apa yang mereka raih saat ini?”
Kalo gw sih PERNAH! Hahhahah. Sering banget di kepala berpikir kenapa gw ga bisa seperti mereka… 

Tapi, heeyy, untungnya gw cepet tersadar. Semua sudah ada garisnya, sudah ada Allah yang menentukan takdir dan nasib setiap orang. Kalo pepatah bilang, rezeki ga akan tertukar. ^^ Dan akhirnya kita hanya perlu BERSYUKUR, dan lebih melihat apa yang kita punya atau apa yang sudah kita raih. Kalau dipikir-pikir lagi, mungkin juga loh teman atau sahabat kita juga “pernah berpikir sama” terhadap apa yang kita miliki.

Membandingkan boleh saja, hanya untuk termotivasi untuk lebih baik. INI BUKAN KOMPETISI!! Sahabat sejati adalah orang yang mendukung apapun kondisi sahabatnya. Jika dalam kesulitan sudah tentu harus membantu, dan jika sahabat meraih suatu kesuksesan, kita seharusnya ikut senang dan mendoakan, bukannya jealous (ini ngomong untuk diri sendiri, hihi).

Jadi, MARI TETAP BERSYUKUR dan RAIH KEBAHAGIAANMU SENDIRI!! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Secure & Careful Pregnancy of Arsakha Bumi -- Trimester 2 & 3

Trimester 2 Tasyakuran 4 Bulanan Yap, di trimester kedua ini, gw dan suami memutuskan untuk mengadakan tasyakuran 4 bulanan (ka...